Saosin yang Dulu, Tahun 2006 |
Namun belakangan ini, musikalitas Saosin tidak setenar dulu. Semenjak Saosin mengeluarkan Cove dari band, Saosin sempat vakum selama beberapa tahun hingga kemudian Anthony Green kembali sebagai vokal utama. Comeback-nya Anthony tidak serta merta dapat mengangkat kembali era keemasan Saosin seperti di tahun 2006-2007. Hal itu justru malah makin diperparah dengan keluarnya Justin Shekoski, sang gitaris sekaligus salah satu founder-nya Saosin. Hingga saat ini, Saosin masih fokus untuk melakukan promo album terbaru mereka, Along The Shadows.
Saosin Kini Ketika Ditinggalkan Justin Shekoski |
Sebagai orang yang menggandrungi Saosin, saya selalu mengikuti perkembangan mereka dan menyukai beberapa lagunya karena penuh makna dan aransemen musiknya yang keren. Berikut ini adalah 7 lagu dari mereka yang menurut saya merupakan sebuah karya jenius:
6. The Silver String
Ini adalah lagu dari album terbaru mereka di tahun 2016, Along The Shadows. Kembalinya Anthony Green telah meningkatkan semangat sahabat-sahabatnya dan membuat mereka kembali bermusik dengan optimisme yang tinggi. Dalam lagu ini, Anthony menonjolkan kemampuan vokalnya di nada tinggi dan juga melakukan scream. Sang drummer, Alex Rodriguez, tampil memukau dengan kemampuan menggebuk drumnya yang berhasil menunjukkan konsistensi musikalitas Saosin walau sempat lama vakum. Namun ironisnya setelah penggarapan album selesai, Justin Shekoski memutuskan untuk hengkang dari band.
5. Collapse
Lagu ini terdapat dalam salah satu album mereka, Saosin, yang rilis pada tahun 2006. Banyak sekali youtuber yang meng-cover lagu ini dengan berbagai macam improvisasi. Dalam lagu ini, kemampuan Justin dan Alex yang piawai dalam memainkan gitar dan drum begitu ditonjolkan. Tak hanya itu, kemampuan vokal Cove yang saat itu masih menjadi bagian dari band juga tak kalah keren. Saya sangat suka lagu ini karena Saosin berhasil menunjukkan ciri khas mereka sebagai band dengan genre post-hardcore terbaik di dunia.
4. Seven Years
Ini adalah lagu yang berhasil membesarkan nama Saosin dan membuat mereka mendapatkan tempat di label yang baru. Lagu ini merupakan single pertama Saosin dari EP mereka yang berjudul Translating The Name. Walau lagu ini berhasil membawa mereka menuju puncak keemasan, namun sang vokalis Anthony Green menyatakan hengkang dengan alasan kesibukan di band yang membuatnya jauh dari keluarga. Akibatnya Saosin harus melakukan audisi untuk menemukan pengganti Green dan mereka beruntung karena menemukan Cove Reber, sosok yang membuat Saosin semakin besar. Dalam lagu ini, kemampuan vokal Green sangat menonjol karena ia harus menyanyikannya dengan berbagai macam gaya. Seperti bermain di nada tinggi, nada rendah, scream, dan juga growl.
3. Follow and Feel
Lagu ini juga ada di album kedua mereka, Saosin, yang rilis tahun 2006. Lagi-lagi, Justin menunjukkan kepiawaiannya dalam memainkan melodi yang cukup panjang. Selain kepiawaian Justin, penulisan lirik yang simple dan cukup bermakna membuat lagu ini sangat mudah untuk diingat. Secara garis besar, lagu ini menceritakan tentang seorang wanita yang diam-diam menyukai seorang pria dan tak berani mengungkapkannya kepada pria tersebut. Namun di lain sisi, sebenarnya sang pria merasa penasaran pada wanita tersebut dan berharap untuk mengungkapkan isi hatinya. Rumit sekali kan sob?
2. Voices
Masih satu album dengan Follow and Feel dan Collapse, lagu ini bisa dibilang menjadi salah satu lagu karya Saosin yang sangat fenomenal. Capitol Music yang menjadi label utama Saosin sampai harus merilis 2 video klip yang berbeda sebagai ekspansi mereka di dunia musik hardcore. Namun ketika saya mendengarkan lagu ini, sebenarnya lagu ini sangat easy-listening, tidak terlalu hardcore seperti lagu-lagu Saosin yang lain.
Dalam lagu ini, penulisan lirik semakin diperdalam dan lebih ditonjolkan agar pendengar memahami makna yang di ada di dalamnya. Saosin melalui lagu ini ingin menyampaikan pesan moral bahwa sejatinya kedamaian itu bisa diraih dari dalam diri kita masing-masing. Tak perlu berdebat dan berargumen mempertahankan ego masing-masing karena pada dasarnya kita berbicara dengan suara dan bahasa yang berbeda ketika sedang bertengkar dengan orang lain, seperti pada kutipan liriknya di bagian refrain. Keren kan? Sampai sekarang, lagu ini ada di semua media pemutar musik milik saya entah di handphone, mobil, PC, atau dimanapun sob.
1. You're Not Alone
Pasti kalian semua tahu lagu ini kan sob? Ya, lagu ini sudah menjadi ikon Saosin dari dulu hingga sekarang. Lagu yang digarap dengan totalitas tinggi ini sempat membawa Saosin ke puncak keemasan di tahun 2006-2007. Karena lagu ini pula, Saosin kebanjiran job untuk melakukan konser ke beberapa negara di dunia, salah satunya adalah Indonesia. Dengan prestasi yang membawa mereka ke puncak keemasan, Saosin selalu diberikan kesempatan oleh band-band besar lainnya untuk terlibat dalam tour mereka seperti Linkin Park, Avenged Sevenfold, dan juga My Chemical Romance.
Kembali ke You're Not Alone, lagu ini bisa dibilang tidak terlalu hardcore dan malah lebih cenderung ke arah slowrock. Berbeda dengan Voices, lagu ini sangat menonjolkan lirik dengan aransemen yang sedikit kalem. Lewat lagu ini, Saosin mencoba untuk "merangkul" pendengar dari segala macam usia dan latar belakang. Perlu diketahui bahwa genre Saosin lebih cenderung disukai oleh anak-anak muda namun You're Not Alone berhasil menciptakan tren baru yang disukai oleh orang-orang di segala usia. Dalam lagu ini Saosin ingin menyampaikan tentang pentingnya persatuan dan semestinya kita harus sadar bahwa di dunia kita tidak sendirian, masih ada orang lain yang akan selalu membantu dan menolong kita di setiap kesulitan hidup.
Semoga referensi ini bisa bermanfaat, baik bagi yang ingin belajar untuk mendengarkan lagu Saosin maupun bagi yang ingin mendapatkan pencerahan lebih banyak terkait dengan Saosin.
Terima kasih dan selamat mendengarkan Saosin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar