Jika penjelasan tadi adalah beberapa faktor eksternal, tentu saja pasti ada faktor internal dari dalam diri seorang fresh-graduate yang menyulitkannya mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, kurangnya pengalaman dan praktek nepotisme belum tentu menjadi alasan utama yang harus disalahkan. Berikut ini adalah beberapa faktor internal penyebab seorang fresh-gradute masih setia menganggur:
1. Terlalu Pilih-Pilih Pekerjaan
Tidak bisa dipungkiri lagi, penyebab seorang fresh-gradute belum mendapatkan pekerjaan adalah karena mereka terlalu memilih-milih pekerjaan sesuai dengan yang mereka inginkan. Ada yang beralasan karena ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya, ingin yang dekat dari rumah, ingin yang gajinya tinggi, ingin menuruti keinginan orang tua, serta masih banyak lagi alasan klasik yang tercetus. Tentu saja sangat wajar apabila fresh-graduate yang suka pilih-pilih akan susah mendapatkan pekerjaan karena mereka secara tidak langsung telah menuntut perusahaan yang dilamar untuk menurut dengan mereka, bukan malah sebaliknya.
2. Gengsi
Ini berkaitan dengan persaingan di antara para fresh-graduate yang berakibat pada timbulnya gengsi, bahkan berujung pada terjadinya cold war di antara mereka. Iri dengki dan syirik yang menguasai hati justru akan berdampak tidak baik pada proses pencarian kerja bagi fresh-graduate. Sebagai contoh, para fresh-graduate yang mengenal satu sama lain pasti akan bersaing dan menjadi rival dalam mencari pekerjaan. Jika salah satu telah mendapatkan pekerjaan, pasti yang lainnya akan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang mungkin lebih baik. Dengan gengsi tersebut, ia akan berusaha untuk mencari pekerjaan di perusahaan yang terkenal dan ia akan lupa bahwa untuk mencapai tujuan itu, dibutuhkan pengalaman kerja yang mumpuni, bukan yang masih nol.
3. Tidak Mau Melakukan Down Grade
Down grade adalah melakukan suatu hal sesuai dengan jenjang standar yang ada di bawahnya. Dengan kata lain, down grade dalam dunia kerja berarti melakukan pekerjaan di bawah standar pendidikannya. Sebagai contoh, seorang lulusan S1 melakukan pekerjaan yang sebenarnya ditujukan untuk lulusan SMA. Beberapa fresh-graduate yang menolak melakukan ini biasanya beralasan bahwa mereka nanti akan merasa dirugikan karena kemampuan mereka disamakan dengan mereka-mereka yang pendidikannya berada di bawahnya. Padahal alasan tersebut sangat salah dan sangat tidak etis untuk dijelaskan. Pada dasarnya, alasan seseorang bekerja adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup. Dan bagi seorang fresh-graduate, pengalaman bekerja di sektor apapun dan pada posisi apapun sangatlah penting sebagai pencapaian karir dan penunjang kehidupannya kelak.
4. Tidak Pandai Dalam Membuat CV
CV atau curriculum vitae adalah hal yang paling penting dan menjadi senjata utama yang digunakan untuk melamar pekerjaan. CV biasanya berisi tentang identitas pelamar kerja, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, pengalaman organisasi, kemampuan dan keahlian, serta beberapa hal lainnya. CV sangatlah penting digunakan oleh seorang pelamar kerja untuk "menjual dirinya" kepada HRD perusahaan. Yang dimaksud menjual diri adalah pelamar kerja harus mampu menunjukkan potensi diri dalam CV yang telah dibuatnya. Selain itu, membuat CV juga tidak boleh terlalu sederhana. CV harus dibuat selengkap dan sekreatif mungkin agar HRD tertarik untuk mengetahui potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh calon karyawan.
Demikian tadi adalah beberapa faktor internal seorang fresh-graduate susah mendapatkan pekerjaan.
Semoga yang masih menganggur bisa cepat mendapatkan pekerjaan dan dilancarkan rejekinya.
Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar